
Namun pada suatu hari, terjadilah dialog antara aku dengan anakku ini dalam kereta. Dia ni suka ikut apabila aku ke pekan membeli barang dapur atau ada urusan-urusan tertentu. Memang tak mau tinggal.
"Kakak, mengapa suka ikut Babah jalan, jaga adik dirumahkan bagus." Tanya ku suatu hari ketika kami keluar ke pekan.
"Aku suka ikut Babah"
"Kakak masih suka Babah walaupun Babah garang dan kadang-kadang pukul Kakak?"
"Babah tidak pukul kalau tiada salah kami"
"Yalah, tapi Babah orang lain tidakpun pukul anaknya!"
"Babah memang garang dan suka marah, tapi aku tau 'hati Babah' baik. Sebab tulah aku sayang Babah."
Kata-katanya itu membuat aku tergumam. Dari raut wajahnya aku yakin dia ikhlas dengan apa yang diucapkannya. Kalau berjalan di luar khasnya ke pekan, dia sering memegang tangan ku. Barangkali dia rasa selamat bila berbuat begitu. Tapi sebaik melangkah masuk ke dalam rumah, apa yang saya suruh, mahu dua tiga kali aku suruh baru buat. Selalunya tinggi suaraku, baru dia kelamkabut nak buat! Alahai anak 'pompuan'..
"duhai anak yang sedang menangis
mungkin kini engkau tak mengerti
bila kau dewasa dan pandai nanti
pengorbanan ayahmu sayang...jangan kau lupakan..."
kirim salam kat anak2 cikgu ek...jan garang2 lagi kat durang...hik
ReplyDelete